Surat Untuk Anakku
Surat Untuk Anakku

Surat Untuk Anakku

Anak perempuan
Pondok pesantren Binbaz Yogyakarta

Hari ini sangat cerah, semenjak pandemi satu tahun yang lalu, kami selalu menghabiskan waktu seharian dengan memasak atau berkebun bersama anak perempuanku.

Kadang-kadang berdebat juga, banyak hal yang ngga singkron antara ibu dan anak dan kalau sudah seperti itu,  dia langsung mengurung diri di dalam kamar. Bukan mengurung diri tepatnya tapi langsung sibuk dengan gadgetnya. Anak jaman sekarang, serba salah. Pandemi ini telah merubah banyak hal termasuk pola belajar anak. Akhirnya anak hampir tak bisa lepas dari yang di sebut HP. Kalau kita sebagai orang tua tak punya banyak waktu untuk mereka, bisa-bisa anak-anak tak kenal kita lagi, meskipun bersama di dalam satu rumah seharian.
Untuk alasan itu juga, kami tak ingin anak-anak melewatkan masa emasnya, masa dimana dia seharusnya menghabiskan waktu bersama teman-temannya belajar dan bersosialisasi.
Akhirnya kami memilih pondok pesantren sebagai tempat bagi mereka mengembangkan intelektualnya. Disana mereka tak akan terganggu dengan dering What’s Up maupun asiknya aplikasi TIK TOK! Mereka tak akan lagi menghabiskan waktu hanya dengan rebahan di rumah.
Masih ingat ketika mengantarkan dia ke pondoknya, haru, sedih namun juga sangat bahagia. Harapan demi harapan terangkai indah untuk masa depannya.
Sudah hampir sebulan si kakak berada di pesantren, rasa rindu masih menggelayut mengisi kekosongan hati tanpa kehadirannya. Biasanya kita makan bersama, tapi hari-hari ini kita harus makan tanpanya. Tak enak rasanya menguyah setiap suap makanan yang ada diatas meja.
Apakabarmu nak, mama rindu.
Ku buka lemari pakaiannya, meja belajarnya, barangkali ada barang penting yang masih tertinggal, barangkali punya alasan untuk bertemu dengannya atau sekedar mengirimkan paket dan surat untuknya.
Ehh benar saja, beberapa pakaian masih ada yang harus di kirimkan, betapa girang hati ini.
Segera ku siapkan segala sesuatu yang mungkin untuk ku kirimkan ke anakku, beberapa pakaian, lotion, parfum non alkohol maklum anak perempuan sudah mualai ABG, banyak sekali perniknya dan beberapa alat tulis yang masih tertinggal. Tak lupa snak dan susu kesukaannya.
Terbanyang kan bagaimana perasaanku, seorang ibu yang tak pernah berpisah dengan anak-anaknya, lalu kini aku belum bisa membezuknya karena pandemi yang semakin menggila.
Akhirnya ku ungkapkan rasa cintaku melalui surat yang ku kirimkan bersama paket untuknya.
Baca juga:
Sedayu, Ahad 25 Juli 2021
Tersayang Anak Mama: Laura Widodo
Assalamu’alaikum Kakak Laura Sayang 🥰
Bagaimana kabarmu, sehat kan? Alhamdulillah keluarga di rumah juga sehat selalu.
Mama dan Papa selalu berdoa semoga kamu di pondok selalu sehat dan semangat.
Surat Untuk Anakku
Surat Untuk Anakku
Kakak, ternyata ngga ada kakak tuh di rumah jadi sepi. Adik sering sendirian karena ditinggal mama papa. Katanya, ternyata lebih enak kalau ada kakak, ngga sendirian kayak gini, walaupun kalau di rumah, mama juga ga mau diajak main xixixi.
Kak, mama dulu setelah lulus SD juga di asrama, sama seperti kakak juga keadaannya. Semua2 harus antri, kalau datang terakhir pas makan pasti kebagian sedikit. Tapi kakak lebih enak, nyucinya loundry, kalau mama dulu mana ada mesin cuci, loundry, malah kalau mau menggunakan air harus menimba dulu, capek deh 😆
Makanya kakak harus lebih bersyukur, keadaan sekarang sudah sangat baik dan enak, kalau ada sedikit ngga enaknya ya biasa itu, di rumah juga ada ngga enaknya, ya kan?
Kakak masih ingat pesan mama kan, emas berlian itu baru bisa terlihat indah dan berharga mahal kalau sudah di gosok, di bakar di potong sesuai dengan model yang di inginkan pemiliknya. Nasi itu baru bisa di nikmati menjadi makanan jika sudah di rebus dulu sampai matang. Semua proses itu sangat tidak enak, tapi lihatlah setelah melalui semuanya dia akan menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai.
Begitu juga dengan manusia, dia baru akan bermanfaat bagi orang lain setelah berilmu, memiliki adab dan akhlak yang baik. Dan untuk mendapatkan ilmu, adab dan akhlak yang terpuji, dia harus belajar seperti yang saat ini sedang kakak lakukan. Maka kakak harus semangat. Bersyukurlah ketika teman-teman yang lain masih bersama keluarganya, kakak sudah berkesempatan untuk belajar mandiri. Keluarga kakak malah lebih banyak di pondok yang siap saling membantu. Insyaa Allah kelak kakak akan menjadi orang yang hebat dan bermanfaat aamiin.
Pokoknya di pondok di buat enjoy aja ya kak, nikmatin setiap waktu. Kan udah biasa tho di rumah bangun subuh? Bedanya kalau di pondok kakak harus bangun sedikit lebih pagi. Mandi, sholat tahajud, lalu murojaah menunggu subuh.
Kakak ga usah pikirin teman, apakah mereka masih tidur atau tidak, kakak sudah tau bahwa setiap orang itu berbeda ga bisa di samakan, ga bisa di bandingkan. Kakak anak yang special, Anak yang hebat dan mampu, kakak punya target sendiri untuk menyelesaikan hafalan Al-Qur’an nya.
Bismillah kak, mama dan papa selalu mendoakan semoga Allah memberikan kesehatan dan keridhaanNya kepadamu dan kepada teman-temanmu di pondok. Semoga kakak lancar belajarnya, lancar menghafalkan Al-Qur’an nya, semoga kakak menjadi anak sholiha yg sukses bahagia dan bermanfaat bagi orang lain.
Kakak juga harus rajin berdoa, harus rajin curhat sama Allah, agar di berikan rahmatNya. Minta tolong sama Allah saja agar di berikan kemudahan dan pemahaman dalam belajar dan menghafal Al-Qur’an. Doakan Mama, Papa, Adek juga semoga selalu dalam kesehatan dan kebaikan.
Jangan sering curhat sama teman, jangan sering ngeluh yaa? Kakak tuh anak hebat mama tau banget, ngga perlu ngeluh-ngeluh, itu pekerjaannya syaiton.
Boleh ngeluhnya hanya sama Allah saja ya ga boleh sama orang lain. Gitu ya sayang?
Maafin Mama kalau selama ini suka ga sabar, sudahlah! mamamu memang kayak gitu, untungnya Papa lebih sabar ya kak? haha…
Salam sayang penuh cinta dari Mama Papa dan Adek.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullah.
❤️
Mama, Papa & Adek