ibu rumah tangga
pekerjaan ibu rumah tangga

Sekolah Tinggi Kok Jadi Ibu Rumah Tangga? Tenang, ini jawabnya…

Sekolah Tinggi Kok Jadi Ibu Rumah Tangga?

Itu adalah pertanyaan yang sering di lontarkan orang-orang ketika melihat seorang wanita berpendidikan tinggi namun hanya dirumah mengurus rumah tangga.

Tentu saja menjadi ibu rumah tangga sama sekali bukan impian banyak wanita, dan rasanya tidak pernah menjadi impian siapapun. Dari kecil kita telah di doktrin untuk bercita-cita tinggi, menjadi dokter, pilot, arsitek, sedangkan menjadi ibu rumah tangga tidak termasuk cita-cita tinggi. Mereka mengira tak perlu sekolah menghabiskan waktu dan biaya, semua wanita pasti bisa menjadi ibu rumah tangga, benarkah?

Pada kenyataannya menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan besar yang sesungguhnya memerlukan ilmu dan pengetahuan yang komplit, seorang ibu rumah tangga harus lebih cerdas di bandingkan wanita lainnya, mereka harus memiliki pendidikan tentang ilmu agama, ilmu kesehatan, ilmu gizi, ilmu komunikasi, ilmu ekonomi akuntansi dan lain sebagainya. Seorang ibu rumah tangga tidak hanya di tuntut untuk bisa mengatur keuangan keluarga tapi juga harus bisa menyediakan makanan bergizi, harus memiliki cara untuk pertolongan pertaman jika anggota keluarga mengalami sakit, harus bisa menjadi manajer dan PR (Public Relation) yang menjembatani hubungan antara anak, ayah dan orang lain, harus mampu berkomunikasi dengan baik, jelas, santun dan yang paling penting harus dapat mendidik anak berakhlakul karimah, sekaligus harus mampu menjadi partner yang menyenangkan bagi suaminya. Beberapa pekerjaan mungkin bisa dilimpahkan pada orang lain tapi seorang ibu adalah contoh perilaku (role model) bagi anak-anaknya, maka seorang ibu tetap harus memiliki ketrampilan tersebut.

Meski menjadi ibu rumah tangga hanya berkutat di dalam seputar rumah, tidak berarti kita tidak perlu memiliki pemikiran yang luas. Ketika seorang wanita karir memiliki harapan kenaikan jabatan maka jabatan tertinggi bagi seorang ibu rumah tangga adalah menjadikan suami serta anak-anak bahagia, mampu mendorong mereka mencapai kenyamanan, kesuksesan dalam spiritualitas yang tinggi. Ibarat wanita karir, seorang ibu rumah tangga tidak hanya menjadi direktur keuangan, humas atau lainnya tapi mereka adalah partner sekaligus penasehat bagi suami dan anak-anaknya. Seorang penasehat tentu harus lebih faham tentang apa yang di nasehatkan di bandingkan dengan orang yang dia nasehati bukan. Oleh karenanya menjadi pintar dan berwawasan adalah sebuah keharusan. Seorang ibulah yang paling wajib memahami tentang kebutuhan suami dan anak-anaknya di bandingkan siapapun.

Bukankah kita sering mendengar bahwa kesuksesan seorang suami karena ada seorang istri hebat yang mendampingi, kesuksesan seorang anak karena ada seorang ibu yang hebat di belakangnya. Maka sudah seharusnya seorang ibu rumah tangga memiliki pendidikan yang tinggi. Keluasan dan fleksibilitas waktu yang di miliki seharusnya menjadi senjata ampuh untuk menjadikan anak-anak lebih sukses, lebih bahagia dan lebih percaya diri. Seorang ibu rumah tangga juga harus lebih cantik di bandingkan dengan wanita lainnya, bukankah kita memiliki waktu lebih banyak untuk berolahraga, merawat diri atau berpuasa? Bukankah kita lebih banyak memiliki waktu untuk membaca, bukankah kita memiliki waktu lebih teratur dalam beribadah? Jadi sudah semestinya seorang wanita yang memilih menjadi ibu rumah tangga adalah wanita yang lebih hebat, bersahaja dan lebih berbahagia.

menjadi ibu rumah tangga
www.pexels.com

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan bagi seorang ibu rumahtangga, apa saja sih :

  1. Bangun pagi, mulailah aktifitas yang lebih pagi di bandingkan orang lain. Awali hari dengan berdoa dan berserah kepada Allah dengan sholat malam dan membaca Al-Qur’an, percayalah, sebaga muslimah inilah jalan termudah untuk mencapai ketenangan, kekhusukan yang akan membuat kita mampu menghadapi setiap tantangan pada esok harinya, sehingga memudahkan seseorang dalam mencapai tujuan.
  2. Persiapkan menu masakan dengan santai namun cepat. Sebelumnya Anda bisa menyiapkan bahan-bahan masakan per-tiga hari atau satu minggu sekali, persiapkan bumbu putih, bumbu merah dan bumbu kuning di dalam kulkas. Siangi sayur mayur, ungkep ayam atau daging kemudian simpan semuanya di dalam lemari pendingin, sehinga ketika pagi menjelang kita tidak perlu berkeringat menyiapkan segala sesuatunya karena terburu-buru. Lakukan apa yang wanita bekerja lakukan dengan menyimpan bahan-bahan makanan di dalam lemasi es dalam keadaan siap masak, sehingga kita akan menghemat banyak waktu.
  3. Lakukan sendiri sebagian pekerjaan rumah, misalnya memasak dan mencuci pakaian (dilakukan oleh mesin kan?) dan delegasikan sebagian pekerjaan yang lain kepada asisten rumah tangga, misalnya menyetrika atau membersihkan rumah, jangan melakukan semuanya sendiri karena hal ini akan menghabiskan waktu Anda namun jangan menyerahkan seluruh perkerjaan kepada mereka. Niatkan untuk membantu orang lain walaupun pada kenyataannya kitalah yang sesungguhnya terbantu dengan keberadaan mereka. Sedikit uang yang kita keluarkan akan memberikan dampak yang baik pada diri sendiri, kita akan memiliki waktu untuk istirahat, sekedar berkebun atau berolah raga.
  4. Nikmati waktu luang dengan mengembangkan diri, misalnya membaca buku, mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar, mengikuti majlis ilmu agama dan berkumpullah dengan orang-orang yang sholiha.
  5. Berfikirlah positif tentang suami dan anak-anak, doakan untuk kebaikan, keselamatan dan kesuksesan mereka. Nikmati hari-hari dengan tenang dan menyenangkan.

    pendidikan ibu rumah tangga
    pekerjaan ibu rumah tangga

Menjadi wanita karir memang tampak hebat, tetapi menjadi ibu rumah tangga jauh lebih menyenangkan. Disamping memiliki kesempatan seluas-luasnya untuk membahagiakan diri sendiri, suami dan anak-anak, seorang ibu rumah tangga berkesempatan untuk lebih taat kepada Tuhannya dengan segala perintah dan larangannya. Allah jelas-jelas memerintahkan para wanita untuk tinggal di dalam rumah.

Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu” (QS Al Ahzab: 33).

Dalam sebuah hadits Rosulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya perempuan itu aurat. Jika dia keluar rumah maka setan menyambutnya. Keadaan perempuan yang paling dekat dengan Allah adalah ketika dia berada di dalam rumahnya”. (HR. Ibnu Khuzaimah no. 1685 dan Tirmidzi no. 1173. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Oleh karenanya berbanggalah menjadi ibu rumah tangga wahai Sahabat Sholiha…