Cara Menghadapi Pasangan Posesif

Dulu…

Jaman gw masih suka cemburuan sama suami, dia malah jual mahal cuek nggak kira-kira, pegel dah ati gw.

Lama-lama gw stress sendiri, suka ngecekin hape suami, suka ngecekin tas kerjanya, suka ngecekin kantong baju celananya, suka ngintip denger kalo dia lagi terima telpon, ada yang agak genit sedikit gw ngamuk kayak orang kesurupan, hadewh ribet dehh!

Tiap ketemu cewek dia ramaah banget, gw keki setengah mati, dia peluk-peluk ponakannya, rasanya gw hampir bunuh diri, aahh bisa-bisa gw mati beneran inih.

Sedikit-sedikit gw belajar mengihlaskan, nahan banget gak mau liat hape suami, nahan banget ngga mau denger dia telpon siapa, ga mau tau banget tentang urusannya dengan siapa, dengan wanita mana waktu dikantor, kecuali dia cerita.

Tapi itu gak mudah, gw nangis tiap sholat, takut banget kehilangan dia, benci banget kalo sampai dikhianatinya.

Tapi Sekarang gw banyak berdoa buat dia untuk kebaikan Dan keselamatannya.

Udah deh gw pasrah sama Allah aja, kalo Allah ridho suami tetap sm gw, tidak ada apapun yang dapat mengambilnya. Tapi kalo emang Allah akan ambil dia dari gw, apapun bisa menjadi alasannya.

Ngga nyangka, Sekarang hubungan Malah jadi lebih baik, dan dia… Jadi suka caper sm gw.

Gw juga bisa menjelaskan dengan tenang perasaan gw, bukan dengan marah-marah cari perhatian.

“Papa jangan terlalu ramah sama wanita, takutnya mereka salah paham, jangan nambahin dosa, apapun yang papa lakukan sy ihlas ridho karena Allah, ga da yang perlu disembunyiin, ngga da yang perlu di khawatirin”. Ucap gw agak deg-degan, menahan agar tidak meledak.

Eehh malah dia yang bersikap lebih hati-hati sama orang lain, khususnya sm perempuan, dia juga lebih terbuka karena gw ngga lagi nuduh dia macam-macam.

**

Menghadapi Pasangan cemburu

Naahh itu tadi curhatan teman ya sahabat, bagaimana dia melawan sakitnya rasa cemburu. Saya yakin pada dasarnya setiap istri pasti akan merasakan cemburu, baik cemburu kepada wanita lain, kepada mertua atau kepada siapapun termasuk kepada teman-temannya. Hanya saja bagaimana rasa cemburu itu bisa dikendalikan?

Saya justru melihat solusi dari cerita diatas tentang bagaimana menyelesaikan persoalan cinta dan cemburu ini, apa solusinya?

1. Lepaskan.

Untuk membuktikan rasa cinta ternyata tidak harus dengan memiliki pasangan sepenuhnya tapi justru dengan cara melepaskannya. Yaitu melepaskan rasa memiliki yang terlalu berlebihan. Biarkan pasangan kita hidup sebagaimana sebelumnya, dekat dengan keluarganya, dekat dengan keponkan-keponakannya atau dekat dengan teman-temannya. Yakinlah bahwa ketika sudah berkeluarga dia pasti mampu memberi batasan pada dirinya sendiri. Hanya saja setiap orang memiliki kemampuan menyesuaikan diri yang berbeda-beda, ada yang begitu menikah dan memiliki anak langsung bisa mengurangi kebersamaan dengan orang lain, ada juga yang perlu waktu lebih lama.

Kita harus menyadari bahwa suami bukan milik istri saja, dia milik ibunya, dia milik kakak adiknya, dia milik teman-temannya, dia milik bosnya, artinya bukan hanya Kita satu-satunya manusia yang ada dalam kehidupannya, sehingga Kita jangan memonopolinya.

2. Komunikasi.

Setiap orang memiliki kepekaan yang berbeda-beda dalam berkehidupan sosial, sekalipun seorang suami terhadap istrinya. Bisa jadi sikap suami yang kadang menyakiti hati istri, bukan karena di sengaja, tapi karena dia benar-benar tidak faham bahwa sikapnya tersebut menyakiti hati Anda. Maka sebagai seorang yang terdekat kita harus memberi usulan tentang bagaimana Anda ingin di perlakukan, bukan nasihat ya? Karena kebanyakan suami tidak suka di nasihatin. Katakan saja perasaan Anda dan buatlah kesepakatan.

3. Jangan memaksa.

ini dia yang tidak mudah, terkadang kita menginginkan suatu perubahan secara instan. Begitu pengen langsung ada, begitu niat langsung jadi, hmm…

Memaksa seorang suami berubah sesuai dengan keinginan istri dalam waktu seketika adalah tidak mungkin. Sahabat ingat, setiap orang memiliki  background yang berbeda-beda, tentu cara hidupnya pun akan sangat berbeda. Tiba-tiba kita datang dengan membawa perubahan yang drastis maka kemungkinkannya justru hubungan akan menjadi patah, tidak mau kan? Tarik ulur aja.

5. Mendoakan.

Siapa yang bisa menolak keajaiban do’a? Karena do’a adalah senjatanya orang beriman. Mencurahkan segenap perasaan dan harapan hanya kepada Allah semata dalam setiap sujud malam kita adalah cara terampuh yang tidak akan tertandingi oleh cara apapun. Jangan mengadu dan minta solusi kepada manusia sebelum mengadu kepada Sang Pencipta, karena manusia sama terbatasnya dengan kita. Kadang-kadang mereka malah memberi solusi yang keliru yang justru menyebabkan retaknya rumah tangga.

Berdo’a lah dan biarkan Allah yang bekerja. Dia yang akan mencarikan jalan agar suami segera berubah, Allah juga yang akan membimbing suami untuk membahagiakan Anda dengan cara yang tidak Anda duga.

6. Bersyukur.

Tidak ada solusi hidup yang lebih ampuh dari pada bersyukur.

Coba Sahabat lihat, jutaan wanita di luar sana yang tidak bersuami. Mereka berdo’a siang dan malam agar bisa menemukan belahan jiwa dalam kehidupannya, namun sebagian mereka bahkan sampai akhir tak berkesempatan memilikinya.

Sedangkan hari ini Kita masih di berikan waktu untuk bersenang-senang bersama pasangan, kenapa harus melihat kekurangannya?

Katakan kepada Allah Anda mensyukuri pemberianNya, Anda menerima dengan ihlas dan minta agar ditambahkan nikmat dengan rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah.

Allah adalah sebaik-baik pemberi jodoh, jika Allah sudah mentakdirkan Anda menikah dengan suami, itulah yang terbaik yang paling cocok, karena Allah hanya akan mempertemukan kita dengan pasangan yang sesuai, maka terimalah.

“Perempuan yang keji adalah untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk perempuan yang keji pula. Perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik pula.” (QS. An Nur: 26)

Akhirnya yang paling harus kita sadari adalah Cinta itu tidak untuk dicurahkan kepada manusia dengan sepenuhnya, tetapi Allah-lah yang paling berhak menerima cinta kita seutuhnya, jika hanya kepadaNya kita mencurahkan segenap jiwa raga dan cinta, maka jangankan suami, seluruh dunia akan membahagiakan kita, insha Allah…

Jadi, jangan cemburuan lagi ya Sahabat Sholiha?😊