Setelah menjadi orang tua, baru kita menyadari bahwa memiliki anak yang sholih dan sholiha adalah harapan terbesar dalam hidup. Yaitu melihat mereka hidup bahagia dalam ajaran agama Islam, berbakti pada orang tua dan bermanfaat bagi banyak orang.
Bisakah kita membayangkan apa rasanya orang tua yang memiliki anak pecandu narkoba, kenakalan remaja, hingga berujung pada kriminalitas yang mengancam kehidupan diri sendiri dan mengancam jiwa orang lain. Pasti orang tua anak tersebut tak berhenti menitikkan air mata karena merasakan kesedihan dan penyesalan.
Begitu juga sebaliknya, apa rasanya bila kita memiliki anak-anak yang sejak kecil sudah rajin beribadah, taat beragama, terlebih dengan suara mereka yang masih lucu pandai melantunkan ayat-ayat Al-Quran dan menghafalkannya. Mungkin kitapun akan menitikkan air mata tapi bukan karena kesedihan melainkan tangis bahagia. Air mata yang kedua inilah yang paling di harapkan oleh banyak orang tua, mensyukuri nikmat Allah atas anak-anak sholih sholiha dan hafal Al-Quran.
Namun mendidik secara mandiri anak-anak menjadi penghafal Al-Quran ternyata bukanlah pekerjaan mudah. Kebanyakan anak-anak bisa menjadi penghafal Al-Quran karena mereka tinggal di pondok pesantren tahfidz. Mereka fokus hanya belajar dan menghafal Al-Quran saja, tanpa banyak kegiatan sebagaimana jika berada di rumah. Meskipun demikian ada banyak cara yang bisa di tempuh oleh orang tua agar anak mencintai Al-Quran dan mau menghafalkannya.

Sebagaimana yang di sampaikan oleh Ustadz Abu Syifa yang merupakan tenaga pendidik dari Pondok Tahfiz Pesantren Binbaz Yogyakarta, dalam Kajian Murotal (Majlis Orang Tua Teladan) yang di selenggarakan oleh SDIT Anak Sholeh Sedayu, pada hari jum’at 6 September, 2019 bahwa tidak ada alasan bagi orang tua jika benar-benar menginginkan anak-anak mereka mencintai dan menjadi penghafal Al-Quran, baik ketika masih bayi atau sudah dewasa bahkan sekalipun anak-anak tersebut tetap tinggal di rumah bersama orang tuanya.
Ustadz Abu Syifa sendiri adalah seorang ayah dari 3 orang putra putri penghafal Al- Qur’an. Putri pertama bernama Syifa usia 10 tahun telah hafal 30 juz, putra ke 2 yang bernama Abdurrahman berusia 6 tahun telah hafal 15 juz dan putra yang ke 3 berusia 2 tahun sedang menghafal juz 30.
Dalam kajian tersebut Ustadz Abu Syifa memberikan tipsnya agar anak mencintai Al-Quran dan mau menghafalkannya dirumah.

Ada beberapa hal yang harus di patuhi oleh orang tua, apabila ingin anak-anaknya mencintai dan menjadi penghafal Al- Quran, antara lain:
- Orang tua harus berniat sungguh-sungguh karena Allah, berkomitmen untuk membimbing anak menjadi insan yang mencintai dan menghafal Al-Qur’an.
- Orang tua wajib mendoakan anak-anak dengan sepenuh hati dan terus menerus agar Allah berkenan memberikan kelembutan hati, kecintaan dan kemudahan dalam menghafal Al-Qur’an.
- Memberikanlah nutrisi yang baik bagi anak-anak, bukan hanya halal tapi juga toyyib, bergizi dan menjadi sunnah Nabi Muhammad saw. Tambahkan suplemen istimewa yaitu kurma, madu dan air zam-zam untuk konsumsi mereka.
- Berikanlah contoh dengan membaca Al-Qur’an secara kontinu, ajarkan anak membaca dengan baik dan benar. Biasakan di dalam rumah hanya ada suara murottal Al-Qur’an, jika perlu selama 24 jam non stop. Perdengarkan terus menerus bacaan Al-Qur’an sejak anak masih bayi, bahkan sejak dalam kandungan.
- Buatlah iklim lingkungan yang baik di rumah maupun di sekolah, misalnya hubungan antar keluarga yang harmonis dan saling mendukung melalui ucapan-ucapan yang baik. Lingkungan bermain anak juga harus baik, oleh karenanya pilihlah sekolah yang Islami. Anak-anak juga harus di kenalkan dengan tokoh-tokoh islam melalui cerita-cerita, untuk menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap perjuangan para tokoh tersebut.
- Buatlah target untuk anak dalam menghafal Al-Qur’an misalnya satu hari satu ayat, atau satu hari satu halaman, dengan metode yang menyenangkan. Dan berikanlah reward setiap kali mereka menyelesaikan hafalannya. Perlu kita ketahui bahwa reward atau hadiah tidak harus berupa barang, namun sebuah pelukan dan kata-kata nasihat yang menyenangkan juga merupakan hadiah.
- Buatlah variasi dalam menghafal, metode ini dapat di pelajari dari berbagai media, misalnya youtube atau media lainnya. Dalam hal ini orang tua harus bisa membuat anak merasa tidak bosan menghafalkan Al-Qur’an. Anak juga dapat di ajak berwisata di gunung, di pantai atau dimanapun namun tetap dengan membawa dan menyetorkan hafalan-hafalannya kepada orang tua, sehingga mereka tidak bosan menghafal hanya di rumah saja.
- Setelah mencoba beberapa metode buatlah evaluasi, metode yang mana yang paling sesuai dengan karakter anak, kemudian lanjutkan.
- Konsisten atau istikomah. Meskipun anak terkadang merasa bosan dan malas tetaplah fokus pada niat awal untuk menjadikan anak-anak yang mencintai dan menghafal Al-Qur’an karena Allah. Sampaikan keutamaan-keutamaan menjadi penghafal Al-Qur’an, sampaikan cerita-cerita tentang para Nabi dan para sahabat Rosul yang senantiasa sabar dan tidak pantang menyerah dalam beribadah kepada Allah.
Disamping 9 tips diatas mungkin orang tua dapat mengikutkan para tahfidz kecil ini dalam perlombaan, bukan untuk mencari piala atau juara tapi untuk menambah semangat mereka dalam mengulang-ulang hafalan, sekaligus mensyiarkan Al-Qur’an agar semakin banyak anak-anak Islam yang mau menghafalkan Al-Qur’an.

Berikut ini adalah beberapa keutamaan membaca dan menghafal Al-Qur’an:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya” (HR. Ahmad)
Dari Buraidah RA, Nabi SAW bersabda:
“Siapa yang menghafal al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan al-Quran.” (HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani).
Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:
“Al-Quran akan datang pada hari kiamat, lalu dia berkata, “Ya Allah, berikan dia perhiasan.” Lalu Allah berikan seorang hafidz al-Quran mahkota kemuliaan. Al-Quran meminta lagi, “Ya Allah, tambahkan untuknya.” Lalu dia diberi pakaian perhiasan kemuliaan. Kemudian dia minta lagi, “Ya Allah, ridhai dia.” Allah-pun meridhainya. Lalu dikatakan kepada hafidz quran, “Bacalah dan naiklah, akan ditambahkan untukmu pahala dari setiap ayat yang kamu baca”. (HR. Turmudzi 3164 dan beliau menilai Hasan shahih).
Dari Aisyah RA, Nabi SAW bersabda:
“Orang yang membaca dan menghafal al-Quran, dia bersama para malaikat yang mulia. Sementara orang yang membaca al-Quran, dia berusaha menghafalnya, dan itu menjadi beban baginya, maka dia mendapat dua pahala”. (HR. Bukhari 4937).
Wallahu a’lam Bissowab…
Baca juga:
Bermain Air di Taman Pintar, murah dan menyenangkan
Inflasi sangat tinggi, barang-barang semua naik, Harus Bagaimana?
Semoga kita semua di karuniai oleh Allah anak-anak Qurrota A’yun, sholih-sholiha dan menjadi penghafal Al-Quran.
