“Memiliki seorang teman atau sahabat adalah nikmat, melebihi apapun yang pernah dimiliki didunia ini”
Sepertinya kutipan ini sangat berlebihan, tapi mungkin ada benarnya juga, karena teman disini tak selalu orang lain, bahkan keluarga sekalipun jika tidak dekat secara emosional, juga bukan merupakan teman terbaik. Apa artinya semua hal yang kita miliki jika tidak memiliki seorang teman, yang mendukung dikala sedih dan ikut senang ketika sedang bergembira.
Hampir setiap wanita membutuhkan seorang teman, bukan hanya teman bisnis atau teman bekerja sama secara materi, namun seorang teman dalam arti yang sebenarnya yang senantiasa ada dan menyenangkan. Seorang teman atau sahabat adalah pembicaraan yang tanpa henti antara dia dan Anda, tentang intuisi, persamaan dan nilai-nilai yang Anda yakini bersama. Seorang teman yang baik akan mampu membawa kita menjadi lebih baik juga.
Namun demikian jika kita mengharapkan kehadiran seorang sahabat yang baik, apakah kita sendiri sudah menjadi teman yang baik bagi orang lain? Rasanya tidak banyak dari kita yang mau menyadari dan berusaha mengerti apakah kita sudah menjadi teman yang baik buat orang lain?

Ada beberapa tips yang bisa membantu untuk menjadi seorang teman atau sahabat yang baik, misalnya:
- Pada saat mereka menelpon atau mengajak berkomunikasi, maka jadilah pendengar yang baik dan beri nasihat hanya bila diminta, atau tanyakan apakah dia butuh nasihat dari Anda. Ada sebagian dari kita yang justru sibuk menceritakan diri sendiri pada saat teman kita ingin curhat, bukankah hal tersebut akan tampak konyol dan membosankan sebagai seorang teman?
- Jangan menghakimi, karena kadang kita merasa apa yang teman kita alami adalah suatu kebodohan. Sebaiknya tetaplah mendengarkan dan bersikaplah empati, jika Anda sangat tidak setuju tetaplah simpan dalam hati, sampai teman Anda bertanya bagaimana pendapat Anda.
- Apabila sahabat kita telah melakukan perbuatan yang di larang oleh Allah, maka kita wajib mengingatkannya, namun hanya di perbolehkan dengan cara-cara yang baik.Namun bila ia tidak mendengarkan nasihat Anda, tak masalah tugas kita sebagai sahabat sudah di jalankan.
- “Demi masa, sesungguhnya seluruh manusia itu berada dalam kerugian. Kecuali mereka yang beriman, dan beramal shalih, dan saling menasihati dalam kebenaran, dan (saling menasihati) dalam kesabaran.” (Al Ashr: 1-3)
- Bersiakaplah jujur dengan cara yang tidak menyakiti, karena memperbaiki kekurangan seorang sahabat adalah salah satu tugas penting yang sebaiknya dilakukan. Namun memaksakan sebuah nasihat bukanlah sebuah kebaikan.
- Berbagilah, waktu, makanan atau keahlian dan jangan mengharapkan imbalan.
- Sebagaimana sabda Rosulullah SAW: “Seutama-utama dinar, adalah dinar yang belanjakan untuk keluarganya, dinar yang dibelanjakan untuk (perawatan) binatang untuk berperang di jalan Allah, dan dinar yang dibelanjakan untuk sahabat-sahabatnya di jalan Allah.” (HR. Muslim).
- Yang tidak kalah penting terbukalah tentang kehidupan pribadi Anda karena itu adalah cara untuk mengembangkan keintiman persahabatan menjadi lebih dekat, namun demikian simpanlah beberapa hal yang sangat pribadi yang hanya Anda ketahui bersama Sang Pencipta.
Nah Sahabat Sholiha, pilihlah hanya teman-teman yang baik yang dapat mengajarkan kepada kita tentang bagaimana cara untuk semakin dekat kepada Allah STW, dan jadilah teman yang terbaik bagi mereka.